Dengan penuh rasa bersalah, Ji-min sempat berpesan pada kekasihnya Min Gi-seo untuk mau mendatangi Lee Bom dan ibunya Lee Young-shin untuk meminta maaf bila ternyata dirinya tidak sempat bertemu ibu-anak tersebut.
Dasar nasib, Ji-min meninggal dalam perjalanan menuju pulau dimana Young-shin dan Bom tinggal (setelah sempat memberikan boneka yang dibelinya pada Bom). Keruan saja, kejadian itu membuat Gi-seo berubah total dan kehilangan tujuan hidup.
Bahkan, Gi-seo yang merasa bersalah karena tidak mampu menyembuhkan kekasihnya berhenti dari pekerjaan sebagai dokter bedah (akibat aksi memukul seseorang). Melihat keadaannya, ibunya yang merupakan pemilik sebuah perusahaan besar meminta sang putra menemani bawahannya yang paling dipercaya Choi Seok-hyeon meninjau proyek di sebuah pulau terpencil.Lewat sebuah kejadian, Gi-seo akhirnya bertemu kembali dengan Young-shin dan Bom. Tapi yang paling diincarnya adalah boneka beruang yang diberikan mendiang kekasihnya pada Bom, namun niat tersebut belakangan diurungkan saat tahu gadis kecil itu adalah pasien yang dimaksud Ji-min.
Selain harus merawat Bom seorang diri karena tidak pernah menikah (belakangan ketahuan kalau Bom adalah putri hasil hubungannya dengan Seok-hyeon), Young-shin juga masih harus mengurus kakeknya Lee Byeong-gook alias Tuan Lee yang telah pikun dan bertingkah seperti anak kecil.
Tinggal untuk pertama kalinya di luar kota besar, Gi-seo membuat Young-shin sebal karena sikapnya yang kasar dan kerap mengeluh. Bahkan, penduduk desa yang semula menganggapnya pahlawan juga berbalik antipati akibat tingkah pemuda itu. Namun pelan-pelan, kehidupan di desa ditambah tinggal bersama Young-shin, Bom, dan Tuan Lee mampu mengubah karakter Gi-seo.
Bisa dibayangkan, bagaimana sulitnya kehidupan Young-shin dan Bom apalagi setelah berita penyakit sang putri cilik tersebar di kalangan penduduk desa secara tidak disengaja. Yang paling mengenaskan dialami oleh Bom, yang diusianya yang masih belia harus merasakan kebencian dan ketakutan dari orang-orang disekelilingnya akan penyakit AIDS.
Yang membuat Gi-seo kesal adalah meski ditindas (terutama oleh Kang Gook-ja ibu Seok-hyeon yang meski diam-diam menyayangi Young-shin dan Bom namun malu mengakuinya), Yong-shin hanya pasrah dan tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih setiap kali dikritik. Bahkan, ibu satu anak itu menyebut dirinya sebagai batu yang tidak punya perasaan.
Keadaan semakin rumit setelah dalam sebuah kesempatan, Gi-seo mengakui apa yang menjadi alasannya pertama kali datang ke pulau. Tapi benarkah sikap Gi-seo berubah karena perasaan bersalahnya terhadap Young-shin dan Bom, ataukah ada sesuatu yang lain?
Banyak anggapan miring yang beredar soal melodrama Korea yang belakangan kerap terjebak dengan stereotip yang klise, namun rasanya semua itu tidak bakal ditemui di Thank You. Pasalnya, semua karakter dalam serial yang naskahnya ditulis oleh Lee Kyeong-hee (Sorry, I Love You) ini tidak ada yang sempurna dan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Sebut saja seperti karakter Min Gi-seo yang diperankan Jang Hyeok yang meski nampak dingin namun mampu menjelma jadi sosok idaman wanita manapun juga dan Gong Hyo-jin yang sukses memerankan tokoh Young-shin yang begitu tegar.
Belum lagi akting menawan dua pemain berbeda generasi : Seo Shin-ae sebagai Lee Bom si anak kecil yang menderita AIDS namun hidupnya mampu memberi kebahagiaan bagi orang-orang disekitarnya dan Shin Goo si pemeran Mr Lee yang meski pikun, namun mampu memberi kenang-kenangan tak terlupakan bagi orang disekitarnya pada akhir serial.
Masih belum cukup? Masih ada Choi Seok-hyeon yang mengalami dilema antara keluarga dan cinta yang diperankan secara pas oleh Shin Seong-rok serta kekasihnya yang berhati baik Sooh Eun-hee (Kim Seung-eun).
Sama seperti serial sukses lainnya, tidak lengkap rasanya membahas Thank You tanpa menyebut lagu-lagu indah yang menghiasi sepanjang cerita khususnya dua lagu utama Saranghaeyo dan Gomabseubnida yang dinyanyikan oleh Hoon. Jangan heran bila yang satu ini bakal menjadi serial Korea terbaik di tahun 2007. Karena itu, jangan sampai gak nonton deh............(mdL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar